Kamis, 26 April 2012

Dampak Perkembangan IPTEK


Sejak duduk di bangku sekolah dasar, istilah iptek yang merupakan kependekan dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sudah sering kita dengar. Ya, iptek memang merupakan faktor yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia. Awalnya, ilmu pengetahuan tersebut muncul sebagai akibat dari aktivitas untuk mencukupi segala keperluan hidup manusia.
Dengan adanya Iptek, semua kebutuhan rohani dan jasmani manusia dapat tercukupi dengan baik. Hal itulah yang mengakibatkan Iptek tidak dapat dilepaskan dari lembaga pendidikan. Seperti pada abad XX, Iptek memiliki peran yang sangat penting bagi instansi pendidikan.Tidak heran jika perkembangan dunia industri, informasi, komunikasi, pertanian dan transportasi pada abad XX berlangsung lebih cepat.
Namun, perkembangan Iptek di Indonesia masih jauh tertinggal dibanding negara lain, seperti Eropa dan Amerika Serikat. Bahkan, di kawasan Asia pun perkembangan Iptek bangsa kita masih kalah oleh Cina dan Jepang.

Penyebab Tertinggalnya Perkembangan Iptek di Indonesia

Seperti yang telah disebutkan, dalam urusan Iptek, posisi Indonesia memang sangat memprihatinkan dibanding negara maju lain. Perkembangan Iptek di Indonesia terkesan sangat lambat sehingga semakin jauh tertinggal oleh Eropa dan Amerika.
Lambatnya perkembangan Iptek di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor berikut :
·       Di Indonesia, jumlah orang yang mendapat pendidikan tinggi Barat masih sangat terbatas.
·       Keinginan pemerintah maupun perusahaan swasta di Indonesia untuk melakukan ahli teknologi sangat minim.
·       Tidak ditemukan sebuah inovasi berarti di bidang teknologi dalam masyarakat Indonesia. 
Namun, Indonesia sudah menunjukkan geliat perkembangan Iptek dengan adanya perguruan tinggi dan beberapa pusat penelitian, misalnya Lembaga Ilmu Pengetahuan (LIPI) serta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Fakta memprihatinkan tersebut tentu saja bukan dipandang berdasarkan prestasi beberapa bidang Iptek yang telah berhasil diraih Indonesia, melainkan tidak adanya perbandingan lurus antara perkembangan Iptek dengan kesejahteraan masyarakat.

Dampak Positif Perkembangan Iptek

Setiap perkembangan ilmu pengetahuan tentu memberikan nilai-nilai atau pengaruh positif bagi kehidupan manusia. Berikut ini merupakan beberapa dampak positif yang timbul dari perkembangan Iptek.

1. Memberikan Berbagai Kemudahan
Seperti yang dapat kita rasakan kini, perkembangan dan kemajuan Iptek dapat memberikan berbagai kemudahan. Penemuan-penemuan baru di bidang Iptek dapat membantu mempermudah segala aktivitas manusia. Terlebih, aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan telekomunikasi dan perindustrian.
Di bidang telekomunikasi, Iptek telah memberikan dampak luar biasa sehingga manusia lebih mudah berkomunikasi, bahkan dari jarak jauh. Kini, komunikasi tidak harus selalu dilakukan dengan bertemu muka. Melalui telepon seluler maupun sebuah layar komputer, manusia bisa saling berbincang dan saling memandang.
Perkembangan Iptek pun telah memudahkan kegiatan perindustrian dengan penemuan berbagai alat atau mesin canggih. Dengan penggunaan mesin tersebut, proses kerja akan semakin cepat sehingga mampu memproduksi barang dalam jumlah banyak setiap harinya. Dengan bantuan mesin, kerja karyawan pun menjadi semakin ringan.
Perkembangan Iptek pun telah merambah dunia pertanian. Ya, kini, para petani tidak perlu lagi membajak sawah secara tradisional dengan bantuan kerbau. Iptek telah mampu menciptakan mesin pembajak sawah yang dapat meringankan aktivitas para petani sehingga dapat bekerja lebih cepat. Dengan demikian, penanaman padi pun bisa dilakukan secepat mungkin.

2. Mempermudah Penyebaran Informasi
Salah satu faktor penting untuk menunjang kemajuan manusia adalah informasi. Melalui informasi, masyarakat akan tumbuh menjadi orang-orang yang pandai dan tidak ketinggalan. Pentingya informasi bagi kehidupan telah mengakibatkan perkembangan berbagai media informasi, baik cetak maupun elektronik. Perkembangan informasi ini juga menjadi salah satu bagian dari Iptek itu sendiri.
Dengan adanya sumber informasi tersebut, mau tidak mau, masyarakat seolah dituntut untuk selalu mendapatkan berbagai informasi. Penyebaran informasi kini sudah semakin mudah. Bahkan, tinggal sekali klik, Anda bisa mendapatkan berbagai informasi yang tengah berkembang di dunia. Hal ini tentu saja patut disyukuri mengingat lambat dan sulitnya penyebaran informasi praperkembangan Iptek.
Penyebaran informasi saat itu masih dilakukan secara tradisional melalui media surat maupun media lisan. Namun, perkembangan Iptektelah berhasil mengubah segalanya sehingga kita dapat memperoleh informasi dengan sangat cepat.

3. Menambah Pengetahuan dan Wawasan
Kini, komputer sudah merupakan bagian penting yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Padahal, perangkat ini sebelumnya merupakan peralatan tercanggih sehingga hanya dimiliki dan mampu dioperasikan oleh orang-orang tertentu.
Minimnya kepemilikan komputer saat itu disebabkan daya jualnya yang masih sangat tinggi.Akan tetapi, perkembangan Iptek telah mampu membalikkan keadaan. Kini, berbagai peralatan elektronik penunjang komunikasi dan informasi sudah kian menjamur. Komputer, internet dan handphone, sudah menjadi benda “wajib” pakai di masyarakat. Ketiganya seolah beroperasi secara sepaket.
Kepemilikan benda-benda canggih itu pun tidak hanya terbatas bagi orang-orang tertentu. Semua orang kini sudah mampu membeli dan menggunakannya, bahkan anak-anak di bawah umur pun sudah pandai mengoperasikan alat-alat ini. Harga benda-benda canggih itu pun sudah semakin terjangkau.
Dengan demikian, perkembangan Iptek telah memberikan pengaruh positif untuk menambah wawasan serta pengetahuan masyarakat. Masyarakat yang pintar dan berwawasan luas diharapkan mampu bersaing dalam menghadapi era globalisasi.

Dampak Negatif Perkembangan Iptek

Selain memberikan beberapa manfaat positif, perkembangan Iptek ternyata tidak lepas dari berbagai dampak negatif. Berikut ini merupakan beberapa dampak negatif perkembangan Iptek.

1. Mempengaruhi Pola Pikir

Masyarakat Indonesia termasuk kategori yang agresif dan memiliki rasa penasaran sangat tinggi. Masyarakat Indonesia pun sangat senang mengetahui hal-hal baru. Dengan adanya berbagai perubahan serta kemudahan dalam media elektronik, masyarakat seolah semakin dimanjakan untuk mengenal hal-hal baru. Kehadiran alat-alat elektronik juga bisa dikategorikan sebagai Iptek.
Sayangnya, perkembangan Iptek dalam hal ini telah mampu mengubah pola pikir masyarakat dewasa dan anak-anak. Masyarakat berpikir seolah semakin mudah mendapatkan berbagai hal secara ajaib. Terlebih, pikiran masyarakat setiap hari dijejali dengan aneka siaran televisi yang kurang berguna.

2. Menghilangkan Budaya Tradisional

Perkembangan Iptek memang telah mendukung kemajuan berbagai sarana pembangunan. Kini, semakin banyak gedung yang berdiri megah, seperti berbagai pusat perbelanjaan dan perhotelan. Namun, hal itu secara langsung dapat menggerus budaya tradisional masyarakat Indonesia. Contohnya, kegiatan perdagangan yang dahulu dilakukan di pasar tradisional kini berpindah ke pasar modern.
Perkembangan Iptek dalam bidang pembangunan turut berdampak terhadap pergaulan anak-anak dan remaja. Akhirnya, banyak di antara mereka yang terjerumus ke dalam pergaulan bebas. Salah satu faktor penyebabnya karena mereka memang merasa difasilitasi dengan tempat-tempat hiburan dan tempat nongkrong yang semakin menjamur.

3. Menimbulkan Berbagai Kerusakan

Hal yang paling kita takutkan dari perkembangan Iptek adalah terjadinya berbagai kerusakan di muka bumi. Maraknya berbagai pembangunan gedung telah memusnahkan lahan perhutanan. Akibatnya, berbagai bencana datang seakan tak pernah habis. Bencana tanah longsor dan banjir sudah menjadi “tradisi” yang lekat dengan negeri ini.
Kemajuan Iptek di bidang transportasi pun tidak kalah merugikan yang berakibat pada kerusakan lingkungan hidup. Seiring ditemukannya berbagai sarana transportasi modern, kondisi lingkungan semakin sesak dengan polusi. Di kota-kota besar, bahkan sangat mustahil untuk bisa menghirup udara segar seperti dahulu.
Sungguh sangat ironis jika kondisi ini dikaitkan dengan Indonesia yang dikenal dengan kelestarian alam dan kekayaan sumber daya alamnya. Lantas, apa yang bisa diwariskan kepada anak cucu kita nanti? Haruskah mereka hidup dengan alam yang semakin rusak? Inilah pekerjaan rumah terbesar bagi kita semua. Bahwa perkembangan Iptek juga harus dibarengi dengan kesadaran akan pentingnya menjagalingkungan.
Itulah penjabaran mengenai dampak positif serta dampak negatif perkembangan Iptek bagi kehidupan manusia. Perkembangan Iptek memang sangat diperlukan untuk menunjang segala aspek kehidupan manusia. Namun, tidak sedikit pula dampak negatif yang timbul dari perkembangan Iptek.

Ekologi


Ekologi berasal dari bahasa Yunani, yangterdiri dari dua kata, yaituoikos yang artinya rumah atau tempat hidup, dan logos yang berartiilmu. Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya.
Dalam ekologi, kita mempelajari makhluk hidup sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya. Definisi ekologi seperti di atas, pertama kali disampaikan oleh Ernest Haeckel (zoologiwan Jerman, 1834-1914).
Ekologi adalah cabang ilmu biologi yangbanyak memanfaatkan informasi dari berbagai ilmu pengetahuan lain, seperti : kimia, fisika, geologi, dan klimatologi untuk pembahasannya. Penerapan ekologi di bidang pertanian dan perkebunan di antaranya adalah penggunaan kontrol biologi untuk pengendalian populasi hama guna meningkatkan produktivitas.
Ekologi berkepentingan dalam menyelidiki interaksi organisme dengan lingkungannya. Pengamatan ini bertujuan untuk menemukan prinsip-prinsip yang terkandung dalam hubungan timbal balik tersebut.
Dalam studi ekologi digunakan metoda pendekatan secara rnenyeluruh pada komponen-kornponen yang berkaitan dalam suatu sistem. Ruang lingkup ekologi berkisar pada tingkat populasi, komunitas, dan ekosistem.

Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktora biotik antara lain suhu, air, kelembapan, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.

Faktor Biotik
Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik tumbuhan maupun hewan. Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai dekomposer.

A. Individu

Individu merupakan organisme tunggal seperti : seekor tikus, seekor kucing, sebatang pohon jambu, sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia. Dalam mempertahankan hidup, seti jenis dihadapkan pada masalah-masalah hidup yang kritis. Misalnya, seekor hewan harus mendapatkan makanan, mempertahankan diri terhadap musuh alaminya, serta memelihara anaknya. Untuk mengatasi masalah tersebut, organisme harus memiliki struktur khusus seperti : duri, sayap, kantung, atau tanduk. Hewan juga memperlihatkan tingkah laku tertentu, seperti membuat sarang atau melakukan migrasi yang jauh untuk mencari makanan. Struktur dan tingkah laku demikian disebut adaptasi.

Ada bermacam-macam adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya, yaitu: adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku.

1. Adaptasi morfologi

Adaptasi morfologi merupakan penyesuaian bentuk tubuh untuk kelangsungan hidupnya. Contoh adaptasi morfologi, antara lain sebagai berikut. 

a. Gigi-gigi khusus Gigi hewan karnivora atau pemakan daging beradaptasi menjadi empat gigi taring besar dan runcing untuk menangkap mangsa, serta gigi geraham dengan ujung pemotong yang tajam untuk mencabik-cabik mangsanya. 
bMoncong Trenggiling besar adalah hewan menyusui yang hidup di hutan rimba Amerika Tengah dan Selatan. Makanan trenggiling adalah semut, rayap, dan serangga lain yang merayap. Hewan ini mempunyai moncong panjang dengan ujung mulut kecil tak bergigi dengan lubang berbentuk celah kecil untuk mengisap semut dari sarangnya. Hewan ini mempunyai lidah panjang dan bergetah yangdapat dijulurkan jauh keluar mulut untuk menangkap serangga. 
c. Paruh Elang memiliki paruh yang kuat dengan rahang atas yang melengkung dan ujungnya tajam. Fungsi paruh untuk mencengkeram korbannya. 
dDaun Tumbuhan insektivora (tumbuhan pemakan serangga), misalnya kantong semar, memiliki daun yang berbentuk piala dengan permukaan dalam yang licin sehingga dapat menggelincirkan serangga yang hinggap.Dengan enzim yang dimiliki tumbuhan insektivora, serangga tersebut akan dilumatkan, sehingga tumbuhan ini memperoleh unsur yang diperlukan. 
eAkar
Akar tumbuhan gurun kuat dan panjang,berfungsi untuk menyerap air yang terdapat jauh di dalam tanah. Sedangkan akar hawa pada tumbuhan bakau untuk bernapas. 

2. Adaptasi fsiologi

Adaptasi fisiologi merupakan penyesuaian fungsi fisiologi tubuh untuk mempertahankan hidupnya. Contohnya adalah sebagai berikut.

aKelenjar bau
Musang dapat mensekresikan bau busukdengan cara menyemprotkan cairan melalui sisi lubang dubur. Sekret tersebut berfungsi untuk menghindarkan diri dari musuhnya.
bKantong tinta Cumi-cumi dan gurita memiliki kantong tinta yang berisi cairan hitam. Bila musuh datang, tinta disemprotkan ke dalam air sekitarnya sehingga musuh tidak dapat melihat kedudukan cumi-cumi dan gurita.
c. Mimikri pada kadal
Kulit kadal dapat berubah warna karena pigmen yang dikandungnya. Perubahan warna ini dipengaruhi oleh faktor dalam berupa hormon dan faktor luar berupa suhu serta keadaan sekitarnya.

3. Adaptasi tingkah laku

Adaptasi tingkah laku merupakan adaptasi yang didasarkan pada tingkah laku. Contohnya sebagai berikut :

a. Pura-pura tidur atau mati Beberapa hewan berpura-pura tidur atau mati, misalnya tupai Virginia. Hewan ini sering berbaring tidak berdaya dengan mata tertutup bila didekati seekor anjing.
b. Migrasi
Ikan salem raja di Amerika Utara melakukan migrasi untuk mencari tempat yang sesuai untuk bertelur. Ikan ini hidup di laut. Setiap tahun, ikan salem dewasa yang berumur empat sampai tujuh tahun berkumpul di teluk disepanjang Pantai Barat Amerika Utara untuk menuju ke sungai. Saat di sungai, ikan salem jantan mengeluarkan sperma di atas telur-telur ikan betinanya. Setelah itu ikan dewasa biasanya mati. Telur yang telah menetas untuk sementara tinggal di air tawar. Setelah menjadi lebih besar mereka bergerak ke bagian hilir dan akhirnya ke laut.

B. Populasi

Kumpulan individu sejenis yang hidup padasuatu daerah dan waktu tertentu disebut populasi Misalnya, populasi pohon kelapa dikelurahan Tegakan pada tahun 1989 berjumlah 2552 batang.
Ukuran populasi berubah sepanjang waktu. Perubahan ukuran dalam populasi ini disebut dinamika populasi. Perubahan ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus perubahan jumlah dibagi waktu. Hasilnya adalah kecepatan perubahan dalam populasi. Misalnya, tahun 1980 populasi Pinus di Tawangmangu ada 700 batang. Kemudian pada tahun 1990 dihitung lagi ada 500 batang pohon Pinus. Dari fakta tersebut kita lihat bahwa selama 10 tahun terjadi pengurangan pohon pinus sebanyak 200 batang pohon. Untuk mengetahui kecepatan perubahan maka kita membagi jumlah batang pohon yangberkurang dengan lamanya waktu perubahan terjadi :
700 - 500 200batang 1990-1980 =10 tahun
= 20 batang/tahun

Dari rumus hitungan di atas kita dapatkan kesimpulan bahwa rata-rata berkurangnya pohon tiap tahun adalah 20 batang. Akan tetapi, perlu diingat bahwa penyebab kecepatan rata-rata dinamika populasi ada berbagai hal. Dari alam mungkin disebabkan oleh bencana alam, kebakaran, serangan penyakit, sedangkan dari manusia misalnya karena tebang pilih. Namun, pada dasarnya populasi mempunyai karakteristik yang khas untuk kelompoknya yang tidak dimiliki oleh masing-masing individu anggotanya. Karakteristik iniantara lain : kepadatan (densitas),laju kelahiran (natalitas), laju kematian (mortalitas), potensi biotik, penyebaran umur, dan bentuk pertumbuhan. Natalitas danmortalitas merupakan penentu utama pertumbuhan populasi.
Dinamika populasi dapat juga disebabkan imigrasi dan emigrasi. Hal ini khusus untuk organisme yang dapat bergerak, misalnyahewan dan manusia. Imigrasi adalahperpindahan satu atau lebih organisme kedaerah lain atau peristiwa didatanginya suatu daerah oleh satu atau lebih organisme; didaerah yang didatangi sudah terdapat kelompok dari jenisnya. Imigrasi ini akan meningkatkan populasi.

Emigrasi adalah peristiwa ditinggalkannya suatu daerah oleh satu atau lebih organisme, sehingga populasi akan menurun. Secara garis besar, imigrasi dan natalitas akan meningkatkan jumlah populasi, sedangkan mortalitas dan emigrasi akan menurunkan jumlah populasi. Populasi hewan atau tumbuhan dapat berubah, namun perubahan tidak selalu menyolok. Pertambahan atau penurunan populasi dapat menyolok bila ada gangguan drastis dari lingkungannya, misalnya adanya penyakit, bencana alam, dan wabah hama.

C. Komunitas

Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu dan populasi.
Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara komponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya.

D. Ekosistem

Antara komunitas dan lingkungannya selalu terjadi interaksi. Interaksi ini menciptakan kesatuan ekologi yang disebut ekosistem. Komponen penyusun ekosistem adalah produsen (tumbuhan hijau), konsumen (herbivora, karnivora, dan omnivora), dan dekomposer/pengurai (mikroorganisme).

Faktor Abiotik

Faktor abiotik adalah faktor tak hidup yang meliputi faktor fisik dan kimia. Faktor fisik utama yang mempengaruhi ekosistem adalah sebagai berikut.

a. Suhu

Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk hidup. Ada jenis-jenis organisme yang hanya dapat hidup pada kisaran suhu tertentu.

b. Sinar matahari

Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari menentukan suhu. Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis.

c. Air

Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan, dan penyebaran biji; bagi hewan dan manusia, air diperlukan sebagai air minum dan sarana hidup lain, misalnya transportasi bagi manusia, dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain, misalnya tanah dan batuan, air diperlukan sebagai pelarut dan pelapuk.

d. Tanah

Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang berbeda menyebabkan organisme yang hidup didalamnya juga berbeda. Tanah juga menyediakan unsur-unsur penting bagi pertumbuhan organisme, terutama tumbuhan. 

eKetinggian

Ketinggian tempat menentukan jenis organisme yang hidup di tempat tersebut, karena ketinggian yang berbeda akan menghasilkan kondisi fisik dan kimia yang berbeda.

f. Angin

Angin selain berperan dalam menentukan kelembapan juga berperan dalam penyebaran biji tumbuhan tertentu.

g. Garis lintang

Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis lintang secara tak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme di permukaan bumi. Ada organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja.