Rabu, 24 Desember 2014

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

NAMA                   : ASWIN ABEL FAHRIZA

KELAS                  : 4 PA 07

NPM                      : 11511280

FAKULTAS         : PSIKOLOGI

JURUSAN            : PSIKOLOGI

Definisi Sistem Informasi Psikologi
Menurut Sanjaya Yasin dalam Erwan Arbie, 2000, 35, sistem informasi adalah sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, membantu dan mendukung kegiatan operasi, bersifat manajerial dari suatu organisasi dan membantu mempermudah penyediaan laporan yang diperlukan.
Menurut Ahmad Roihan dalam Richard Mayer (1981) Psikologi merupakan analisis mengenai proses mental dan struktur daya ingat untuk memahami perilaku manusia.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan sistem informasi psikologi adalah proses mental dan struktur daya ingat untuk memahami perilaku manusia yang dapat membantu kegiatan organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, membantu dan mendukung kegiatan operasi yang bersifar manajerial dari suatu organisasi dan membantu mempermudah pedeiaan laporan yang diperlukan.
Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem Informasi (SI)  adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis. Ada yang membuat perbedaan yang jelas antara sistem informasi, dan komputer sistem TIK, dan proses bisnis. Sistem informasi yang berbeda dari teknologi informasi dalam sistem informasi biasanya terlihat seperti memiliki komponen TIK. Hal ini terutama berkaitan dengan tujuan pemanfaatan teknologi informasi. Sistem informasi juga berbeda dari proses bisnis. Sistem informasi membantu untuk mengontrol kinerja proses bisnis.  Alter berpendapat untuk sistem informasi sebagai tipe khusus dari sistem kerja. Sistem kerja adalah suatu sistem di mana manusia dan/atau mesin melakukan pekerjaan dengan menggunakan sumber daya untuk memproduksi produk tertentu dan/atau jasa bagi pelanggan. Sistem informasi adalah suatu sistem kerja yang kegiatannya ditujukan untuk pengolahan (menangkap, transmisi, menyimpan, mengambil, memanipulasi dan menampilkan) informasi.Dengan demikian, sistem informasi antar-berhubungan dengan sistem data di satu sisi dan sistem aktivitas di sisi lain. Sistem informasi adalah suatu bentuk komunikasi sistem di mana data yang mewakili dan diproses sebagai bentuk dari memori sosial. Sistem informasi juga dapat dianggap sebagai bahasa semi formal yang mendukung manusia dalam pengambilan keputusan dan tindakan.
Sistem Informasi Organisasi
Menurut Sanjaya Yasin dalam Erwan Arbie, 2000, 35, sistem informasi adalah sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, membantu dan mendukung kegiatan operasi, bersifat manajerial dari suatu organisasi dan membantu mempermudah penyediaan laporan yang diperlukan.
Menurut Yoel Aulia Rahayu dalam Dr. Hj. Erni Rernawan, 2011 Organisasi merupakan suatu kesatuan sosial dari sekelompok manusia yang saling berinteraksi menurut suatu pola tertentu sehingga setiap anggota organisasi memiliki fungsi dan tugasnya masing-masing, sebagai suatu kesatuan yang memiliki tujuan tertentu dan mempunyai batas-batas yang jelas, sehingga bisa dipisahkan. (Mathis dan Jackson).
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi organisasi adalah kesatuan sosial dari sekelompok manusia yang saling berinteraksi menurut pola tertentu sehingga setiap anggota memiliki fungsi da tugasnya masing – masing untuk membantu pengolahan transaksi transaksi harian, membantu dan mendukung kegiatan operasi yang bersifat manajerial untuk mencapai tujuan bersama.
Peranan Sistem Informasi dalam Pemecahan Masalah
Menurut Zakiyudin dalam Marno susanto, 12107241,12.3A.24, yaitu:
1. Peranan Interpersonal
a.) Figur Pimpinan: Manajer melakukan tugas-tugas seremonial, seperti  
     memberikan tur ke fasilitas bagi tamu yang berkunjung.
b.) Pimpinan: Manajer memelihara unitnya dengan memperkerjakan dan   
    melatih staf serta memberikan motivasi dan semangat.
c.) Hubungan: Manajer melakukan kontak dengan orang-orang diluar unit
   manajer itu sendiri (sesama manajer dan pihak lain di dalam lingkugan   
   unit) dengn tujuan menjalankan urusan-urusan bisnis.
2. Peranan Informasional
·         Monitor: Manajer terus mencari informasi yang berisa kinerja unitnya.
·         Desimenator: Manajer meneruskan informasi yang berharga ke pihak-pihak lain di dalam unitnya.
·         Juru Bicara: Manajer meneruskan informasi yang berharga ke pihak-pihak diluar unit(atasan dan orang-orang di dalam lingkungan).
3. Peranan Keputusan
·         Wirausaha: Manajer melakukan perbaikan yang permanen terhadap unit, seperti mengubah struktur organisasi.
·         Penanganan Gangguan: Manajer memberikan reaksi terhadap peristiwa-peristiwa yang tidak  di antisipasi sebelumnya, seperti devaluasi mata uang di Negara-negara asing di mana perusahaan memiliki operasi.
·         Pengalokasi Sumber Daya: Manajer mengendaikan kas unitnya, menentukan berbagai sub unit mana akan menerima sumber daya apa.
·         Negosiator: Manajer menyelesaikan perselisihan Yang terjadi di dalam unit dan antara unit dengan lingkungannya.


 SUMBER
http://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertian-sistem-informasi-menurut.html
http://ahmadroihan8.blogspot.com/2013/09/30-definisi-psikologi-menurut-para-ahli.html
http://auliayoel.blogspot.com/2012/05/pengertian-organisasi-dan-manajemen.html
http://ais-zakiyudin.blogspot.com/2011/12/peranan-informasi-dalam-pemecahan_21.html

Sabtu, 01 November 2014

LINGKUP DATA


Nama             : Aswin Abel Fahriza

NPM              : 11511280

Kelas              : 4 PA 07

Jurusan          : Psikologi

Fakultas         : Psikologi



LINGKUP DATA

A.    Piranti Data
Piranti(perangkat) yang memiliki tugas meminta input(masukan) dan menghasilkan data (output). Sementara data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berujut suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.
Dapat disimpulkan piranti data adalah seperangkat alat yang digunakan untuk memasukkan sesuatu data yang belum memiliki arti apapun untuk selanjutnya di olah kembali menjadi sebuah informasi.
B.     Penyimpanan Sekunder
Merupakan sarana penyimpanan yang berada satu tingkat di bawah memori utama sebuah komputer dalam hirarki memori. Adapun proses penyimpanan melalui 2 tahapan proses penyimpanan, yaitu:
1.      SASD (penyimpanan berurutan)
Penyimpanan berurutan (sequential) adalah media penimpanan untuk mengisikan catatan yang diatur dalam susunan tertentu. Catatan pertama harus diproses pertama kali, catatan ke-2 diproses pada urutan yang ke-2 dan seterusnya sampai file penuh.
2.      DASD (penyimpanan akses langsung)
Penyimpanan akses langsung suatu penyimpanan yang memungkinkan mekanisme bacaan atau tulisan dapat diarahkan ke record tertentu tanpa pencarian secara urutan.


C.     Pemrosesan Data
jenis pemrosesan yang dapat mengubah data menjadi informasi atau pengetahuan. Dalam pemrosesan data juga terdapat 2 cara pemrosesan data, yaitu :
1.      Pemrosesan data BATC
Merupakan jenis pemrosesan data mencakup pengumpulan semua transaksi dan pemrosesan sekaligus.
2.      Pemrosesan Online
Merupakan jenis pemrosesan data  mencakup pengolahan transaksi satu persatu, kadang pada saat transaksi itu terjadi transaksi itu.


Sumber:




Sabtu, 11 Oktober 2014

DEFINISI ARSITEKTUR KOMPUTER DAN STRUKTUR KOGINISI MANUSIA


Nama          : Aswin Abel Fahriza

NPM           : 11511280

Kelas           : 4 PA 07

Fakultas      : Psikologi

Jurusan       : Psikologi


DEFINISI ARSITEKTUR KOMPUTER DAN 
STRUKTUR KOGNISI MANUSIA


Arsitektur Komputer
Adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer ini merupakan rencana cetak – biru dan deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya). Dalam hal ini, implementasi perencanaan dari masing–masing bagian akan lebih difokuskan terutama, mengenai bagaimana CPU akan bekerja, dan mengenai cara pengaksesan data dan alamat dari dan ke memori cache, RAM, ROM, cakram keras, dll). Beberapa contoh dari arsitektur komputer ini adalah Arsitektur von Neumann, CISC, RISC, blue gene, dll.

Arsitektur komputer juga dapat didefinisikan dan dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus seni mengenai cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan target biayanya.

Arsitektur komputer mempelajari atribut – atribut sistem komputer yang terkait dengan seorang programmer, dan memiliki dampak langsung pada eksekusi logis sebuah program.Sebagaimana contoh: set instruksi, aritmetika yang digunakan, teknik pengalamatan, mekanisme I/0.

Struktur Kognisi Manusia
Menurut Ahmad (2004) Struktur adalah gabungan beberapa anggota yang disambungkan antara satu sama lain untuk menanggung beban yang akan digunakan keatasnya, seterusnya memindahkan beban tersebut ke tanah. Lalu, definisi kognisi menurut Dewanto, dkk (2007) adalah suatu kegiatan fikiran, saat seseorang sadar akan objek suatu pemikiran atau persepsi.

Menurut seorang tokoh yang bernama Ausabel (dalam Ocha, 2012) ia mengemukakan bahwa struktur kognitif merupakan organisasi pengetahuan atau dengan kata lain bahwa struktur kognitif dapat disebut sebagai pengetahuan.

Struktur kognitif manusia  adalah organisasi pengetahuan faktual yang diperoleh dari lingkungan. Struktur kognitif terbentuk dari informasi lingkungan sebagai suatu stimulus dari lingkungan yang selalu berubah, maka struktur kognitif atau pengetahuanpun akan terus berkembang. Keadaan struktur kognitif yang berkembang inilah yang mungkin menjadi prasyarat bagi seseorang yang untuk mengasimilasi dan mengakomodasi pengetahuan atau informasi lain dari lingkungan sehingga struktur kognitif ini dapat memiliki kemampuan untuk berkembang.




Sumber: 
http://ekofitriyanto.wordpress.com/2013/10/24/pengertian-dan-perbedaan-organisasi-komputer-dengan-arsitektur-komputer/
http://meridianaoke.blogspot.com/2013/10/pengertian-sistem-informasi-dan.html