NAMA : Aswin Abel Fahriza
KELAS : 2 PA 07
NPM : 11511280
FAKULTAS : Psikologi
JURUSAN : Psikologi
PENYESUAIAN DIRI DAN PERTUMBUHAN
Pengertian
Penyesuaian Diri - Sebelum penulis memaparkan tentang
penyesuaian sosial, terlebih dahulu akan disajikan pengertian mengenai
penyesuaian diri, sebagai landasan dalam membahas penyesuaian sosial. Dalam
istilah psikologi, penyesuaian disebut dengan istilah adjusment. Adjustment
merupakan suatu hubungan yang harmonis dengan lingkungan fisik dan sosial
(Chaplin, 2000: 11). Manusia dituntut untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan
sosial, kejiwaan dan lingkungan alam sekitarnya.
Lebih jelas Schneiders (1964: 51) mendefinisikan penyesuaian diri sebagai berikut:
“A process, involving both mental and behavioral responses, by which an individual strives to cope successfully with inner, needs, tensions, frustration, and conflicts, and to effect a degree of harmony between these inner demands and those imposed on him by objective world in which the lives”.
Penyesuaian diri merupakan proses yang meliputi respon mental dan perilaku yang merupakan usaha individu untuk mengatasi dan menguasai kebutuhan-kebutuhan dalam dirinya, ketegangan-ketegangan, frustasi, dan konflik-konflik agar terdapat keselarasan antara tuntutan dari dalam dirinya dengan tuntutan atau harapan dari lingkungan di tempat ia tinggal.
Berdasarkan beberapa definisi yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa penyesuaian diri merupakan suatu proses dinamis yang bertujuan untuk mengubah perilaku individu agar terjadi hubungan yang lebih sesuai antara diri individu dengan lingkungannya.
Scheneiders (1964: 51) mengemukakan beberapa kriteria penyesuaian yang tergolong baik (well adjusment) ditandai dengan:
1.
pengetahuan dan tilikan terhadap diri sendiri,
2.
obyektivitas diri dan penerimaan diri,
3.
pengendalian diri dan perkembangan diri,
4.
keutuhan pribadi,
5.
tujuan dan arah yang jelas,
6.
perspektif, skala nilai dan filsafat hidup
memadai,
7.
rasa humor,
8.
rasa tanggung jawab,
9.
kematangan respon,
10. perkembangan
kebiasaan yang baik,
11. adaptabilitas,
12. bebas dari
respon-respon yang simptomatis (gejala gangguan mental),
13. kecakapan
bekerja sama dan menaruh minat kepada orang lain,
14. memiliki
minat yang besar dalam bekerja dan bermain,
15. kepuasan
dalam bekerja dan bermain, dan
16. orientasi
yang menandai terhadap realitas.
Schneiders (1964: 51) mengungkapkan bahwa individu yang memiliki penyesuaian diri yang baik (well adjustment person) adalah mereka dengan segala keterbatasannya, kemampuannya serta kepribadiannya telah belajar untuk bereaksi terhadap diri sendiri dan lingkungannya dengan cara efisien, matang, bermanfaat, dan memuaskan. Efisien artinya bahwa apa yang dilakukan individu tersebut dapat memberikan hasil yang sesuai dengan yang diinginkan tanpa banyak mengeluarkan energi, tidak membuang waktu banyak, dan sedikit melakukan kesalahan. Matang artinya bahwa individu tersebut dapat memulai dengan melihat dan menilai situasi dengan kritis sebelum bereaksi. Bermanfaat artinya bahwa apa yang dilakukan individu tersebut bertujuan untuk kemanusiaan, berguna dalam lingkungan sosial, dan yang berhubungan dengan Tuhan. Selanjutnya, memuaskan artinya bahwa apa yang dilakukan individu tersebut dapat menimbulkan perasaan puas pada dirinya dan membawa dampak yang baik pada dirinya dalam bereaksi selanjutnya. Mereka juga dapat menyelesaikan konflik-konflik mental, frustasi dan kesulitan-kesulitan dalam diri maupun kesulitan yang berhubungan dengan lingkungan sosialnya serta tidak menunjukkan perilaku yang memperlihatkan gejala menyimpang.
Selain itu, Schneiders (1964: 52) mengemukakan penyesuaian diri bersifat relatif, hal tersebut dikarenakan beberapa hal berikut:
·
Penyesuaian diri merupakan kemampuan individu untuk
mengubah atau memenuhi banyaknya tuntutan yang ada pada dirinya. Kemampuan ini
dapat berbeda-beda pada masing-masing individu sesuai dengan kepribadian dan
tahap perkembangannya.
·
Kualitas penyesuaian diri yang dapat berubah-ubah
sesuai dengan situasi masyarakat dan kebudayaan tempat penyesuaian diri
dilakukan.
·
Adanya perbedaan dari masing-masing individu karena
pada dasarnya setiap individu memiliki saat-saat yang baik dan buruk dalam
melakukan penyesuaian diri, tidak terkecuali bagi individu yang memiliki
penyesuaian diri yang baik (well adjustment) karena terkadang ia pun dapat
mengalami situasi yang tidak dapat dihadapi atau diselesaikannya.
2. Variasi Penyesuaian Diri
Schneiders (1964: 429) mengungkapkan setiap individu memiliki pola penyesuaian yang khas terhadap setiap situasi dan kondisi serta lingkungan yang dihadapinya. Bagaimana individu menyesuaikan diri di lingkungan rumah dan keluarganya, di sekolahnya, bagaimana individu dapat menyesuaikan diri dengan dirinya sendiri, serta cara menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial menentukan adanya variasi penyesuaian diri (Varietas of Adjustment), artinya adanya klasifikasi penyesuaian diri yang berdasarkan pada masalah dan situasi yang dihadapi dan berkaitan dengan tuntutan lingkungan. Empat variasi penyesuaian diri yang lebih penting dan krusial dalam kehidupan seorang manusia yaitu:
·
Penyesuaian dengan dirinya sendiri (Personal
Adjustment)
·
Penyesuaian sosial (Social Adjustment)
·
Penyesuaian diri dengan pernikahan (Marital Adjustment)
·
Penyesuaian diri dengan pekerjaan (Vocational
Adjustment).
PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN
Pertumbuhan
dan perkembangan merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Hal ini karena
pertumbuhan merupakan proses yang berjalan sejajar dengan perkembangan. Namun
demikian, antara pertumbuhan dan perkembangan dapat dibeedakan berdasarkan
perubahan ukuran yang terjadi pada makhluk hidup.
Pertumbuhan adalah peristiwa perubahan biologis
yang terjadi pada makhluk hidup berupa perubahan ukuran yang bersifat
ireversibel (tidak berubah kembali ke asal). Perubahan ukuran yang terjadi pada
pertumbuhan adalah perubahan ukuran volume, tinggi, masa, dan sebagainya.
Perubahan yang terjadi pada
makhluk hidup seperti bayi menjadi orang dewasa atau tanaman mangga yang kecil
menjadi tanaman dewasa dengan buahnya yang lebat, tidak hanya sebagai akibat
pertumbuhan saja melainkan juga karena peristiwa perkembangan pada makhluk
hidup tersebut. Pada manusia dan sebagian besar hewan yang semula diawali
dengan pertemuan sel telur (ovum) dengan sperma, melalui pertumbuhan dan
perkembangan menjadi janin, bayi, dan akhirnya menjadi orang dewasa. Terjadi
pertumbuhan karena terjadi perubahan, yaitu janin menjadi orang dewasa. Seiring
dengan pertumbuhan, terjadi perkembangan karena terjadi proses pendewasaan yang
lebih sempurna.
Jadi, perkembangan dapat diartikan sebagai proses menuju
tercapainya kedewasaan atau tingkat yang lebih sempurna pada makhluk hidup.
Berbeda dengan pertumbuhan, proses perkembangan tidak dapat diukur sehingga
tidak dapat dinyatakan secara kuantitatif. Perkembangan dapat dinyatakan secara
kualitatif.
B. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
makhluk hidup merupakan hasil interaksi antara faktor internal (dari dalam
tubuh makhluk hidup sendiri) dan faktor eksternal (dari luar tubuh makhluk
hidup). Faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup adalah gen, nutrisi, hormon, dan lingkungan.
1. Gen (Genetik)
Gen adalah faktor pembawa
sifat menurun yang terdapat di dalam sel makhluk hidup. Gen berpengaruh pada
setiap struktur makhluk hidup dan juga perkembangannya, walaupun gen bukan
satu-satunya faktor yang mempengaruhinya. Artinya, sifat-sifat yang tampak pada
makhluk hidup seperti bentuk tubuh, tinggi tubuh, warna mata, warna bulu mata,
warna rambut dan sebagainya dipengaruhi oleh gen yang dimilikinya.
2. Nutrisi (Makanan)
Nutrisi atau makanan berperan
penting dalam pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Fungsi nutrisi di
antaranya adalah sebagai bahan pembangun tubuh makhluk hidup. Sampai batas usia
tertentu manusia akan mengalami pertumbuhan, yaitu bertambah tinggi dan besar.
Hal ini dapat terjadi karena setiap hari manusia makan makanan yang cukup
bergizi. Nutrisi bagi sebagian besar hewan dan manusia dapat berupa protein,
karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Protein merupakan bahan pembangun
sel-sel tubuh.
3. Hormon (Zat Tumbuh)
3. Hormon (Zat Tumbuh)
Hormon merupakan senyawa
organik (zat kimia) pada manusia dan sebagian hewan. Hormon dihasilkan oleh
kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin merupakan kelenjar buntu, artinya kelenjar
itu tidak memiliki saluran. Oleh karena itu, hasil sekresi kelenjar endokrin
(hormon) langsung masuk ke pembuluh darah. Hormon diedarkan ke seluruh tubuh
oleh darah.
Hormon mempengaruhi
reproduksi, metabolisme (pertukaran zat), serta pertumbuhan dan perkembangan
pada manusia. Pada manusia, hormon pertumbuhan mempengaruhi kecepatan
pertumbuhan seseorang. Seseorang yang kelebihan hormon ini akan mengalami
pertumbuhan raksasa atau gigantisme.
Sebaliknya, seseorang yang kekurangan hormon pertumbuhan dapat mengakibatkan
kekerdilan.
4. Lingkungan
Pertumbuhan dan perkembangan
makhluk hidup terutama tumbuhan sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Faktor lingkungan di sini adalah faktor lingkuangan fisik antara lain : suhu
udara, cahaya, dan kelembapan.
C. Pertumbuhan dan
Perkembangan pada Manusia
Proses pertumbuhan dan
perkembangan pada manusia secara umum dapat dibedakan menjadi dua, yaitu masa
pembuahan sampai lahir (masa dalam kandungan ibu) dan masa setelah lahir. Pada
masa lahir, manusia mengalami tahap-tahap perkembangan yaitu masa anak-anak,
remaja, dewasa, dan manula.
1. Masa Pembuahan sampai
Lahir
Kehamilan didahului dengan
pembuahan (fertilisasi). Pembuahan terjadi karena bertemunya ovum (sel kelamin
betina atau sel telur) dengan sperma (sel kelamin jantan). Pembuahan akan
menghasilkan zigot. Selanjutnya, zigot segera tumbuh dan memasuki rongga rahim.
Setelah empat hingga enam hari (akhir minggu pertama) setelah pembuahan, zigot
akan tumbuh membentuk embrio. Embrio akan melekat pada dinding rahim (uterus).
Embrio akan tumbuh terus di dalam rahim.
Pada usia empat minggu,
panjang embrio sekitar enam sampai tujuh milimeter. Organ tubuh yang penting
sudah mulai terbentuk. Jantung belum sempurna. Tangan dan kaki belum terbentuk.
Pada akhir minggu ke lima, panjang embrio sekitar dua belas milimeter.
Pada bulan kedua dalam
kandungan, embrio berukuran sekitar empat sentimeter. Jantung telah sempurna.
Tangan dan kaki telah terbentuk. Rangka telah terbentuk tetapi masih berupa
tulang rawan.
Pada bulan ketiga dalam
kandungan, embrio kemudian disebut janin (fetus). Panjang janin sekitar lima
sampai delapan sentimeter dan berat sekitar 10-45 gram. Pada usia ini semua
organ telah terbentuk. Selanjutnya, janin mengalami pertumbuhan memanjang,
bertambah besar, dan bertambah berat.
Pertumbuhan memanjang sangat
mencolok selama bulan ketiga, keempat, dan kelima. Pada usia lima bulan dalam
kandungan, panjang janin sekitar 15-19 sentimeter dan beratnya kira-kira
250-450 gram. Selama bulan kelima, gerakan janin biasanya dapat jelas dirasakan
oleh ibunya. Sedangkan peningkatan berat badan sangat mencolok selama dua bulan
terakhir dari kehamilan.
Di dalam rahim ibu, janin
dilindungi oleh selaput-selaput dan cairan (air ketuban). Selaput dan cairan
ini berfungsi melindungi janin dari benturan dan goncangan. Selama dalam
kandungan, janin mendapatkan zat-zat makanan dan oksigen dari darah ibu melalui
plasenta atau ari-ari. Biasanya bayi akan segera lahir setelah usia kandungan
266 hari atau 38 minggu setelah pembuahan. Pada saat lahir, berat badan janin
sekitar 3 sampai 3,5 kg dengan panjang kira-kira lima puluh sentimeter.
Meskipun ada pula janin yang saat lahir berat badannya kurang dari 3 kg atau
lebih dari 3,5 kg.
2. Masa setelah Lahir
Bayi akan segera bernapas
begitu lahir. Paru-paru mulai berfungsi. Saat dilahirkan, secara proporsional
kepala lebih besar daripada tubuhnya. Setelah itu lengan, kaki, dan paha tumbuh
lebih cepat daripada kepala. Setelah lahir, manusia akan mengalami tahap-tahap
perkembangan mulai dari masa anak-anak, remaja, dewasa, hingga manula (manusia
lanjut usia).
Masa pertumbuhan manusia ada
batasnya. Secara normal, pada laki-laki pertumbuhan akan terhenti pada usia
sekitar 22 tahun. Sedangkan pada perempuan, pertumbuhan akan terhenti pada usia
sekitar 18 tahun. Pada kebanyakan remaja, perkembangan tubuh lebih cepat
dialami pada waktu mereka berusia 12-18 tahun. Untuk remaja perempuan,
pertumbuhan cepat itu biasanya terjadi pada usia 12 tahun, sedangkan untuk
remaja laki-laki pada usia 14 tahun.
Setelah usia 14 tahun, remaja
laki-laki biasanya mengejar ketinggalan tinggi dan beratnya itu dan melampaui
tinggi serta berat remaja perempuan. Pertumbuhan bayi sampai dewasa dipengaruhi
oleh makanan, terutama yang mengandung protein tinggi, hormon, dan faktor
keturunan dari kedua orang tuanya. Bahan makanan yang mempengaruhi pertumbuhan
adalah bahan makanan yang mengandung protein tinggi seperti ikan, daging,
telur, susu, keju, kacang kedelai (tahu, tempe), dan kacang-kacangan lainnya.
Hormon yang mempengaruhi kecepatan pertumbuhan adalah hormon tumbuh dan hormon
kelenjar gondok (tiroksin).
a. Masa anak-anak
Masa anak-anak dimulai sejak
lahir (bayi) hingga masa remaja, bayi sangat membutuhkan air susu ibu (ASI).
Sebaiknya ASI diberikan pada bayi selama dua belas bulan sejak kelahiran. Hal
ini karena bayi membutuhkan ASI selama tahun pertama kehidupannya. Pada usia
balita terjadi pertumbuhan sel-sel otak, sehingga diperlukan makanan yang
bergizi.
Seiring dengan bertambahnya
usia, bayi akan belajar duduk, merangkak, berdiri, dan berjalan. Otaknya tumbuh
membesar dan bayi mulai berbicara. Umumnya bayi mulai berjalan dan mulai
berbicara sekitar usia satu tahun.
Pada usia sekitar tiga tahun,
anak-anak mulai berbicara kalimat pendek. Anak-anak belajar menggambar,
membaca, dan menulis. Bermain merupakan hal yang penting dalam kehidupan
anak-anak. Menjelang usia sepuluh tahun, anak-anak sudah mencari teman. Mereka
juga sudah tahu bagaimana berbagi, melakukan tugas mereka, dan bekerja sama
dengan orang lain.
b. Masa remaja (masa
pubertas)
Pertumbuhan dan perkembangan
manusia menjadi dewasa mengalami suatu tahap yang disebut masa pubertas. Pada
masa ini baik laki-laki maupun perempuan menunjukkan pertumbuhan yang cukup
cepat. Badan akan bertambah tinggi, bertambah gemuk, dan organ kelaminnya sudah
mampu menghasilkan sel kelamin yang matang.
c. Dewasa
Secara biologi, makhluk hidup
(organisme) disebut dewasa bila telah menghasilkan sel-sel kelamin. Demikian
pula pada manusia sebagai makhluk hidup. Pada laki-laki ditandai dengan
kemampuan testis (buah zakar) untuk menghasilkan sperma. Pada perempuan ditandai
dengan kemampuan ovarium (indung telur) menghasilkan sel telur. Hal ini
menunjukkan bahwa manusia telah dewasa yang berarti telah mampu bereproduksi.
Pada masa dewasa, badan seseorang tidak mengalami pertumbuhan tinggi lagi,
tetapi hanya bertambah berat.
Manusia dewasa telah memiliki
tanggung jawab akan hidupnya. Mereka juga memikirkan pendidikan dan pekerjaan
untuk masa depannya. Berkeluarga juga merupakan hal yang penting pada masa
dewasa.
d. Manula
Manula atau manusia lanjut
usia, yaitu seseorang yang telah memasuki usia lanjut. Pada usia ini, biasanya
organ-organ manusia sudah mulai melemah atau berkurang kemampuannya. Pada
manula, biasanya pigementasi rambut kepala telah berkurang, sehingga rambut
terlihat memutih. Gigi mulai tanggal bergantian dan tidak akan tumbuh kembali.
Biasanya kulit sudah mulai tampak keriput. Pada manula umumnya penglihatan
sudah mulai kabur karena daya akomodasi lensa mata berkurang dan pendengaran
sering kali sudah berkurang.
Pada manual, aktivitas organ
reproduksi mulai menurun. Pada perempuan, ovarium sudah tidak dapat
menghasilkan sel telur lagi, sehingga tidak terjadi menstruasi lagi. Masa ini
disebut menopause. Akan tetapi, pada laki-laki proses pembentukan sperma masih
terjadi, meskipun telah menurun.
Daftar Pustaka
https://www.google.com/#hl=en&gs_rn=7&gs_ri=psy-ab&tok=HuxgFJy7s3xOFEFtct3Akg&pq=pertumbuhan&cp=13&gs_id=8x&xhr=t&q=pertumbuhan+manusia&es_nrs=true&pf=p&sclient=psy-ab&oq=pertumbuhan+m&gs_l=&pbx=1&bav=on.2,or.r_qf.&bvm=bv.44158598,d.bmk&fp=dae3d43ddbfd613d&biw=1366&bih=667
http://www.sarjanaku.com/2012/06/pengertian-penyesuaian-diri-definisi.html
http://wandylee.wordpress.com/2012/04/07/pertumbuhan-dan-perkembangan-manusia/#more-91