NAMA : Aswin
Abel Fahriza
KELAS : 2 PA 07
NPM :
11511280
FAKULTAS : Psikologi
JURUSAN : Psikologi
KONSEP KESEHATAN
Pengertian Kesehatan menurut
wikipedia adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Sedangkan Pengertian Kesehatan menurut Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1948 menyebutkan bahwa pengertian kesehatan
adalah sebagai “suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan
hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan”
Pada tahun 1986, WHO, dalam Piagam
Ottawa untuk Promosi Kesehatan, mengatakan bahwa pengertian kesehatan adalah
“sumber daya bagi kehidupan sehari-hari, bukan tujuan hidup Kesehatan adalah
konsep positif menekankan sumber daya sosial dan pribadi, serta kemampuan
fisik.
Pengertian Kesehatan Menurut Undang-Undang
Dalam Undang-Undang ini yang pengertian
kesehatan adalah:
·
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan
sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis.
·
Upaya kesehatan adalah
setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh
pemerintah dan atau masyarakat.
·
Tenaga kesehatan adalah
setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki
pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang
untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan
pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau
perawatan termasuk kehamilan dan persalinan.
Pendidikan kesehatan adalah proses membantu sesorang,
dengan bertindak secara sendiri-sendiri ataupun secara kolektif, untuk membuat
keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang memengaruhi kesehatan
pribadinya dan orang lain.
Definisi yang bahkan lebih sederhana diajukan oleh
Larry Green dan para koleganya yang menulis bahwa pendidikan kesehatan adalah kombinasi pengalaman belajar
yang dirancang untuk mempermudahadaptasi sukarela terhadap perilaku yang
kondusif bagi kesehatan.
Data terakhir menunjukkan bahwa saat ini
lebih dari 80 persen rakyat Indonesia tidak mampu mendapatjaminan kesehatan
dari lembaga atau perusahaan di bidang pemeliharaan kesehatan, seperti Akses,
Taspen, dan Jamsostek.
Golongan masyarakat yang dianggap
‘teranaktirikan’ dalam hal jaminan kesehatan adalah mereka dari golongan
masyarakat kecil dan pedagang. Dalam pelayanan kesehatan, masalah ini menjadi
lebih pelik, berhubung dalam manajemen pelayanan kesehatan tidak saja terkait
beberapa kelompok manusia, tetapi juga sifat yang khusus dari pelayanan
kesehatan itu sendiri
Aspek-Aspek Kesehatan
Pada dasarnya kesehatan itu meliputi empat
aspek, antara lain :
A. Kesehatan fisik terwujud apabila sesorang
tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara
objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak
mengalami gangguan.
·
Pikiran sehat tercermin dari cara
berpikir atau jalan pikiran.
·
Emosional sehat tercermin dari kemampuan
seseorang untuk mengekspresikan emosinya, misalnya takut, gembira, kuatir,
sedih dan sebagainya.
·
Spiritual sehat tercermin dari cara
seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian, kepercayaan dan sebagainya
terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan Yang Maha Kuasa. Misalnya
sehat spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang. Dengan
perkataan lain, sehat spiritual adalah keadaan dimana seseorang menjalankan
ibadah dan semua aturan-aturan agama yang dianutnya.
C. Kesehatan sosial terwujud apabila seseorang mampu
berhubungan dengan orang lain atau kelompok lain secara baik, tanpa membedakan ras,
suku, agama atau kepercayan, status sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya,
serta saling toleran dan menghargai.
D.
Kesehatan dari aspek ekonomi terlihat bila seseorang (dewasa) produktif,
dalam arti mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong
terhadap hidupnya sendiri atau keluarganya secara finansial.
Bagi mereka yang belum dewasa (siswa atau
mahasiswa) dan usia lanjut (pensiunan), dengan sendirinya batasan ini tidak
berlaku. Oleh sebab itu, bagi kelompok tersebut, yang berlaku adalah produktif
secara sosial, yakni mempunyai kegiatan yang berguna bagi kehidupan mereka
nanti, misalnya berprestasi bagi siswa atau mahasiswa, dan kegiatan sosial,
keagamaan, atau pelayanan kemasyarakatan lainnya bagi usia lanjut.
SEJARAH
PERKEMBANGAN PSIKOLOGI KESEHATAN MENTAL
Sejarah kesehatan mental tidaklah
sejelas sejarah ilmu kedokteran. Ini terutama karena masalah mental bukan
merupakan masalah fisik yang dengan mudah dapat diamati dan dilihat. Berbeda
dengan gangguan fisik yang dapat dengan relative mudah dideteksi, orang yang
mengalami gangguan kesehatan mental sering kali tidak terdektesi, sekalipun
oleh anggota keluarganya sendiri.
A. GANGGUAN MENTAL TIDAK DIANGGAP SEBAGAI SAKIT
● (Tahun 1600 dan sebelumnya)
Dukun asli Amerika (Indian), sering juga disebut sebagai “penyembuh” (healer, shaman) orang yang mengalami gangguan mental dengan cara memanggil kekuatan supranatural dan menjalani ritual penebusan dan penyucian. Pandangan masyarakat saat itu menganggap bahwa orang yang mengalami gangguan mental adalah karena mereka dimasuki oleh roh-roh yang ada disekitar.
● Tahun 1692
Sejarah kesehatan mental di Eropa, khususnya Inggris, agak sedikit berbeda. Sebelum abad ke-17, orang gila disamakan dengan penjahat/criminal, sehingga mereka dimasukkan kedalam penjara
Jhon Locke (1690) dalam tulisannya yang berjudul An Essay Concerning Understanding, menyatakan bahwa terdapat derajad kegilaan dalam diri setiap orang yang disebabkan oleh emosi yang memaksa orang untuk memunculkan ide-ide salah dan tidak masuk akal terus menerus. Kegilaan adalah ketidak mampuan akal untuk mengeluarkan gagasan yang berhubungan dengan pengalaman secaratetap. Pandangan John Locker ini bertahan di Eropa sampai abad ke-18.
B. GANGGUAN MENTAL DIANGGAP SEBAGAI SAKIT
● Tahun 1724
Pendeta Cotton Mather (1663-1728) mematahkan takhayul yang hidup di masyarakat berkaitan dengan sakit jiwa dengan memajukan penjelasan secara fisik mengenai sakit juwa itu sendiri. Pada saat ini benih-benih pendekatan secara medis mulai dikenalkan, yaitu dengan memberikan penjelasan maslah kejiwaan sebagai akibat gangguan yang terjadi di tubuh.
● Tahun 1812
Benjamin Rush (1745-1813) menjadi salah satu pengecara mula-mula yang menangani masalah penanganan secara manusiawi untuk penyakit mental dengan publikasinya yang berjudul Medical Inquiris and Observations Upon Diseases of the Mind. Ini merupakan buku teks psikiatris Amerika pertama.
● Tahun 1843
Kurang lebih terdapat 24 rumah sakit, tapi hanya ada 2.561 tempat tidur yang tersedia untuk menangani penyakit mental di Amerika Serikat
● Tahun 1980
Clifford Beers (1876-1943) menderita manis depresif pada tahun 1900. Dia merupakan lulusan Yale dan seorang bisnisman, yang kemudian mengalami gangguan setelah mengalami sakit dan saudara laki-lakinya meninggal. Pada tahun 1908 dia menulis buku yang berjudul A Mind ThatFound Itself, merupakan laporan pengalamannya sendiri sebagai pasien sakit mental dan secara jelas menggambarkan kekejaman lembaga perawatan. Beers kemudian mendirikan masyarakat Connecticut untuk mental Higiene yang kemudian pada tahun berikutnyaberubah menjadi komite Nasional untuk mental Higiene (the National Committee for mental Hyggiene), yang merupakan pendahulu Asosiasi kesehatan mental Nasional (National Mental Healt h Association) sekarang ini.
Tujuan asosiasi ini adalah untuk :
- Memperbaiki sikap masyarakat terhadap penyakit mental dan penderita sakit mental
- Memperbaiki layana terhadap penderita penyakit mental
- Bekerja untuk pencegahan penyakit mental dan mempromosikan kesehatan mental
● Tahun 1909
Sigmun Freud mengunjungi Amerika dan mengajar psikoanalisis di Universitas Clark di Worcester, Massachusetts
● Tahun 1910
Emil kraepelin ppertama kali menggambarkan penyakit Alzheimer. Dia juga mengembangkan alat tes yang dapat digunakan untuk mendekesi adanya gangguan epilepsy.
● Tahun1918
Asosiasi Psikoanalisis Amerika membuat aturan bahwa hanya orang yang telah lulus dari sekolah kedokteran dan menjalankan praktek psikiatris yang dapat menjadi calon untuk penelitian psikoanalisis.
● Tahun 1920-an
Harry Stack Sullivan yang mengawasi pasien schizophrenia di Rumah sakit Sheppard-Pratt Hospital menunjukan pengaruh lingkungan terapeutik ketika parapasien dapat di kembalikan ke masyarakat. Pada tahun 1920-1930 di Eropa terjadi perubahan treatme dalam mengalami gangguanmental. Perubahan ini berkat pengaruh teori freud yang pada masa itu menjadi terkenal. Perubahan treatmen tersebut meliputi :
a. Treatmen di dalam rumah sakit kurang diminati, diganti treatmen yang dilakukan diluar rumah sakit.
b. Treatmen dilakukan tidak memerlukan sertifikasi
c. Treatmenn dilakukan dirumah pasien
● Tahun 1930-an
Psikiater mulai menginjeksikan insulin yang menyebabkan shock dan koma sementara sebagai suatu treatmen untuk penderita schizophrenia.
● Tahun 1936
Agas monzi mempublikasikan suatu laporan mengenai lobotomy frontal manusia yang pertama. Akibatnya antara tahun 1936 sampai pertengahan 1950-an, diperkirakan 20.000 prosedur pembedahan ini digunakan terhadap pasien mental Amerika.
● Tahun 1940-an
Elektroterapi, yaitu terapi dengan cara mengaplikasikan listrik ke otak. Pertama kali di gunakan di rumah sakit Amerika untuk menangani penyakit mental. Pada tahun 1940-1950 dimulainya perawatan masyarakat bagi penderita gangguan mental di Inggris.
● Tahun 1947
Fountain House di New York City memulai rehabilitasi psikiatrik orang yang mengalami sakit mental.
●Tahun 1950
Dibentuk National Association of Mental Health (NAMH) yang merupakan merger dari tiga organisasi, yaitu National Committee for Mental Hygiene, National Mental Health Foundation, dan Psychiatric foundation. Lembaga baru ini melanjutkan misi Beers dengan lebih jelas.
● Tahun 1952
Obat antipsikotik konvensional pertama, yaitu chlorpromazine, diperkenakan untuk menangani pasien schizophrenia dan gangguan mental utama lainnya.
● Tahun 1960-an
Media inggris mulai mengungkapkan kesehatan mental dengan menampilkan orang-orang yang pernah mengalami sakit mental untuk menceritakan pengalaman mereka. Pada masa ini segala hal yang tabu berkaitan dengan gangguan mental mulai dibuka dan dibicarakan secara umum.
C. GANGUAN MENTAL DIANGGAP SEBAGAI BUKAN SAKIT
● Tahun 1961
Thomas Szasz membuat tulisan yang berjudul The Myth of Mental Illness, yang mengemukakan dasar teori yang menyatakan bahwa “sakit mental” sebenarnya tidaklah betul-betul “sakit”, tetapi merupakan tindakan orang yang secara mental tertekan karena harus bereaksi terhadap lingkungan.
●Tahun 1962
Ada 422.000 orang yang tinggal di rumah sakit untuk perawatan psikiatris di Amerika Serikat.
● Tahun 1970
Mulainya deinstitusional massal. Pasien dan keluarga mereka kembali pada sumber-sumber mereka sendiri sebagai akibat kurangnya program-program bagi pasien yang yang telah keluar dari rumah sakit untuk rehabilitasi dan reintegrasi kembali ke masyarakat.
● Tahun 1979
NAMH menjadi the National Mental Health Association (NMHA).
● Tahun 1980
Munculnya perawatan yang terencana, yaitu dengan opname di rumah sakit dalam jangka waktu yang pendek dan treatmen masyarakat menjadi standar bagi perawatan penyakit mental. ini tidak terlepas dari peranan NMHA yang menggalang dukungan dari akar rumput dan bekerja sama dengan pemerintah dalam menghasilkan The Mental Health Systems act of 1980.
D. MELAWAN DISKRIMINASI TERHADAP GANGGUAN MENTAL
● Tahun 1990
NMHA memainkan peran penting dalam memunculkan Disabilities Act, yang melindungi warga Amerika yang secara mental dan fisik disable dari diskriminasi di beberapa wilayah, seperti pekerjaan, akomodasi public, transportasi, telekomunikasi, dan pelayanan pemerintah pusat dan local. Sementara itu, teknologi menggambarkan otak digunakan untuk mempelajari perkembangan penyakit mental utama dengan lebih baik lagi.
● Tahun 1994
Obat antipsikotik atipikal yang bpertama diperkenalkan. Ini merupakan obat antipsikotik baru pertama setelah hampir 20 tahun penggunaan obat-obatan konvensional.
● Tahun 1997
Peneliti menemukan kaitan genetic pada gangguan bipolar yang menunjukkan bahwa penyakit ini diturunkan. Berdasarkan sejarah kesehatan mental diatas, dapat disimpulkan bahwa ternyata pandangan masyarakat terhadap apa yang disebut sebagai sakit mental/sakit jiwa/ganguan mental ternyata berbeda-beda dan mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.
A. GANGGUAN MENTAL TIDAK DIANGGAP SEBAGAI SAKIT
● (Tahun 1600 dan sebelumnya)
Dukun asli Amerika (Indian), sering juga disebut sebagai “penyembuh” (healer, shaman) orang yang mengalami gangguan mental dengan cara memanggil kekuatan supranatural dan menjalani ritual penebusan dan penyucian. Pandangan masyarakat saat itu menganggap bahwa orang yang mengalami gangguan mental adalah karena mereka dimasuki oleh roh-roh yang ada disekitar.
● Tahun 1692
Sejarah kesehatan mental di Eropa, khususnya Inggris, agak sedikit berbeda. Sebelum abad ke-17, orang gila disamakan dengan penjahat/criminal, sehingga mereka dimasukkan kedalam penjara
Jhon Locke (1690) dalam tulisannya yang berjudul An Essay Concerning Understanding, menyatakan bahwa terdapat derajad kegilaan dalam diri setiap orang yang disebabkan oleh emosi yang memaksa orang untuk memunculkan ide-ide salah dan tidak masuk akal terus menerus. Kegilaan adalah ketidak mampuan akal untuk mengeluarkan gagasan yang berhubungan dengan pengalaman secaratetap. Pandangan John Locker ini bertahan di Eropa sampai abad ke-18.
B. GANGGUAN MENTAL DIANGGAP SEBAGAI SAKIT
● Tahun 1724
Pendeta Cotton Mather (1663-1728) mematahkan takhayul yang hidup di masyarakat berkaitan dengan sakit jiwa dengan memajukan penjelasan secara fisik mengenai sakit juwa itu sendiri. Pada saat ini benih-benih pendekatan secara medis mulai dikenalkan, yaitu dengan memberikan penjelasan maslah kejiwaan sebagai akibat gangguan yang terjadi di tubuh.
● Tahun 1812
Benjamin Rush (1745-1813) menjadi salah satu pengecara mula-mula yang menangani masalah penanganan secara manusiawi untuk penyakit mental dengan publikasinya yang berjudul Medical Inquiris and Observations Upon Diseases of the Mind. Ini merupakan buku teks psikiatris Amerika pertama.
● Tahun 1843
Kurang lebih terdapat 24 rumah sakit, tapi hanya ada 2.561 tempat tidur yang tersedia untuk menangani penyakit mental di Amerika Serikat
● Tahun 1980
Clifford Beers (1876-1943) menderita manis depresif pada tahun 1900. Dia merupakan lulusan Yale dan seorang bisnisman, yang kemudian mengalami gangguan setelah mengalami sakit dan saudara laki-lakinya meninggal. Pada tahun 1908 dia menulis buku yang berjudul A Mind ThatFound Itself, merupakan laporan pengalamannya sendiri sebagai pasien sakit mental dan secara jelas menggambarkan kekejaman lembaga perawatan. Beers kemudian mendirikan masyarakat Connecticut untuk mental Higiene yang kemudian pada tahun berikutnyaberubah menjadi komite Nasional untuk mental Higiene (the National Committee for mental Hyggiene), yang merupakan pendahulu Asosiasi kesehatan mental Nasional (National Mental Healt h Association) sekarang ini.
Tujuan asosiasi ini adalah untuk :
- Memperbaiki sikap masyarakat terhadap penyakit mental dan penderita sakit mental
- Memperbaiki layana terhadap penderita penyakit mental
- Bekerja untuk pencegahan penyakit mental dan mempromosikan kesehatan mental
● Tahun 1909
Sigmun Freud mengunjungi Amerika dan mengajar psikoanalisis di Universitas Clark di Worcester, Massachusetts
● Tahun 1910
Emil kraepelin ppertama kali menggambarkan penyakit Alzheimer. Dia juga mengembangkan alat tes yang dapat digunakan untuk mendekesi adanya gangguan epilepsy.
● Tahun1918
Asosiasi Psikoanalisis Amerika membuat aturan bahwa hanya orang yang telah lulus dari sekolah kedokteran dan menjalankan praktek psikiatris yang dapat menjadi calon untuk penelitian psikoanalisis.
● Tahun 1920-an
Harry Stack Sullivan yang mengawasi pasien schizophrenia di Rumah sakit Sheppard-Pratt Hospital menunjukan pengaruh lingkungan terapeutik ketika parapasien dapat di kembalikan ke masyarakat. Pada tahun 1920-1930 di Eropa terjadi perubahan treatme dalam mengalami gangguanmental. Perubahan ini berkat pengaruh teori freud yang pada masa itu menjadi terkenal. Perubahan treatmen tersebut meliputi :
a. Treatmen di dalam rumah sakit kurang diminati, diganti treatmen yang dilakukan diluar rumah sakit.
b. Treatmen dilakukan tidak memerlukan sertifikasi
c. Treatmenn dilakukan dirumah pasien
● Tahun 1930-an
Psikiater mulai menginjeksikan insulin yang menyebabkan shock dan koma sementara sebagai suatu treatmen untuk penderita schizophrenia.
● Tahun 1936
Agas monzi mempublikasikan suatu laporan mengenai lobotomy frontal manusia yang pertama. Akibatnya antara tahun 1936 sampai pertengahan 1950-an, diperkirakan 20.000 prosedur pembedahan ini digunakan terhadap pasien mental Amerika.
● Tahun 1940-an
Elektroterapi, yaitu terapi dengan cara mengaplikasikan listrik ke otak. Pertama kali di gunakan di rumah sakit Amerika untuk menangani penyakit mental. Pada tahun 1940-1950 dimulainya perawatan masyarakat bagi penderita gangguan mental di Inggris.
● Tahun 1947
Fountain House di New York City memulai rehabilitasi psikiatrik orang yang mengalami sakit mental.
●Tahun 1950
Dibentuk National Association of Mental Health (NAMH) yang merupakan merger dari tiga organisasi, yaitu National Committee for Mental Hygiene, National Mental Health Foundation, dan Psychiatric foundation. Lembaga baru ini melanjutkan misi Beers dengan lebih jelas.
● Tahun 1952
Obat antipsikotik konvensional pertama, yaitu chlorpromazine, diperkenakan untuk menangani pasien schizophrenia dan gangguan mental utama lainnya.
● Tahun 1960-an
Media inggris mulai mengungkapkan kesehatan mental dengan menampilkan orang-orang yang pernah mengalami sakit mental untuk menceritakan pengalaman mereka. Pada masa ini segala hal yang tabu berkaitan dengan gangguan mental mulai dibuka dan dibicarakan secara umum.
C. GANGUAN MENTAL DIANGGAP SEBAGAI BUKAN SAKIT
● Tahun 1961
Thomas Szasz membuat tulisan yang berjudul The Myth of Mental Illness, yang mengemukakan dasar teori yang menyatakan bahwa “sakit mental” sebenarnya tidaklah betul-betul “sakit”, tetapi merupakan tindakan orang yang secara mental tertekan karena harus bereaksi terhadap lingkungan.
●Tahun 1962
Ada 422.000 orang yang tinggal di rumah sakit untuk perawatan psikiatris di Amerika Serikat.
● Tahun 1970
Mulainya deinstitusional massal. Pasien dan keluarga mereka kembali pada sumber-sumber mereka sendiri sebagai akibat kurangnya program-program bagi pasien yang yang telah keluar dari rumah sakit untuk rehabilitasi dan reintegrasi kembali ke masyarakat.
● Tahun 1979
NAMH menjadi the National Mental Health Association (NMHA).
● Tahun 1980
Munculnya perawatan yang terencana, yaitu dengan opname di rumah sakit dalam jangka waktu yang pendek dan treatmen masyarakat menjadi standar bagi perawatan penyakit mental. ini tidak terlepas dari peranan NMHA yang menggalang dukungan dari akar rumput dan bekerja sama dengan pemerintah dalam menghasilkan The Mental Health Systems act of 1980.
D. MELAWAN DISKRIMINASI TERHADAP GANGGUAN MENTAL
● Tahun 1990
NMHA memainkan peran penting dalam memunculkan Disabilities Act, yang melindungi warga Amerika yang secara mental dan fisik disable dari diskriminasi di beberapa wilayah, seperti pekerjaan, akomodasi public, transportasi, telekomunikasi, dan pelayanan pemerintah pusat dan local. Sementara itu, teknologi menggambarkan otak digunakan untuk mempelajari perkembangan penyakit mental utama dengan lebih baik lagi.
● Tahun 1994
Obat antipsikotik atipikal yang bpertama diperkenalkan. Ini merupakan obat antipsikotik baru pertama setelah hampir 20 tahun penggunaan obat-obatan konvensional.
● Tahun 1997
Peneliti menemukan kaitan genetic pada gangguan bipolar yang menunjukkan bahwa penyakit ini diturunkan. Berdasarkan sejarah kesehatan mental diatas, dapat disimpulkan bahwa ternyata pandangan masyarakat terhadap apa yang disebut sebagai sakit mental/sakit jiwa/ganguan mental ternyata berbeda-beda dan mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.
PENDEKATAN
PSIKOLOGI KESEHATAN MENTAL
Pada umumnya ada beberapa pendekatan
yang digunakan untuk menentkan apakah seseorang termasuk dalam kategori sehat
secara mental ataukah tidak.
a. Pendekatan Statistik
Pendekatan ini beranggapan bahwa orang yang sehat secara mental/normal adalah orang yang melakukan tingkah laku yang umumnya dilakukan oleh banyak orang lainnya.
b. Pendekatan Normatif
Pendekatan ini melihat orang sehat secara mental berdasarkan apakah tingkah laku orang tersebut menyimpang dari norma social yang berlaku di masyarakat (devian) ataukah tidak.
c. Pendekatan Distress Subjektif
Pendekatan ini beranggapan orang dianggap normal atau sehat bila dia merasa sehat atau tidak ada persoalan dan tekanan yang mengganggunya. Kelemahan pendekatan ini adalah karena menekankan pada subjektivitas individu mengakibatkan tidak ada ukuran yang pasti sehingga semuanya menjadi serba relative, tergantung pada situasi yang dihadapi.
d. Pendekatan Fungsi/Peranan Sosial
Pendekatan ini melihat normal atau sehat tidaknya seseorang berdasarkan mampu atau tidaknya orang tersebut menjalankan kegiatan harinya. Kelemahan pendekatan ini adalah tidak semua orang bias dikatakan normal meskipun dia mampu menjalankan fungsi dan peranan.
e. Pendekatan Interpersonal
Pendekatan ini melihat normal atau sehat tidaknya seseorang atau apakah orang tersebut mampu menyesuikan diri dilihat berdasarkan kemampuan seseorang untuk menjalani hubungan yang interpersonal dengan orang lain. Pendekatan ini pun memiliki kelemahan. Tidak selalu orang yang menyendiri itu tidak sehat atau tidak normal dan tidak mampu menyesuaikan diri.
a. Pendekatan Statistik
Pendekatan ini beranggapan bahwa orang yang sehat secara mental/normal adalah orang yang melakukan tingkah laku yang umumnya dilakukan oleh banyak orang lainnya.
b. Pendekatan Normatif
Pendekatan ini melihat orang sehat secara mental berdasarkan apakah tingkah laku orang tersebut menyimpang dari norma social yang berlaku di masyarakat (devian) ataukah tidak.
c. Pendekatan Distress Subjektif
Pendekatan ini beranggapan orang dianggap normal atau sehat bila dia merasa sehat atau tidak ada persoalan dan tekanan yang mengganggunya. Kelemahan pendekatan ini adalah karena menekankan pada subjektivitas individu mengakibatkan tidak ada ukuran yang pasti sehingga semuanya menjadi serba relative, tergantung pada situasi yang dihadapi.
d. Pendekatan Fungsi/Peranan Sosial
Pendekatan ini melihat normal atau sehat tidaknya seseorang berdasarkan mampu atau tidaknya orang tersebut menjalankan kegiatan harinya. Kelemahan pendekatan ini adalah tidak semua orang bias dikatakan normal meskipun dia mampu menjalankan fungsi dan peranan.
e. Pendekatan Interpersonal
Pendekatan ini melihat normal atau sehat tidaknya seseorang atau apakah orang tersebut mampu menyesuikan diri dilihat berdasarkan kemampuan seseorang untuk menjalani hubungan yang interpersonal dengan orang lain. Pendekatan ini pun memiliki kelemahan. Tidak selalu orang yang menyendiri itu tidak sehat atau tidak normal dan tidak mampu menyesuaikan diri.
Daftar Pustaka
http://belajarpsikologi.com/pengertian-kesehatan/
http://saharpratama.blogspot.com/2012/01/sejarah-kesehatan-mental-psikologi.html
http://arumdeapikat.blogspot.com/2012/03/sejarah-kesehatan-mental-dan-konsep_24.html
Mas ada jurnal atau skripsi tentang psikologi kesehatan kyk di atas gak? Yg dr sumbernya langsung
BalasHapus