Rabu, 25 April 2012

Cara Membedakan Pengetahuan yang Ilmiah danTidak Ilmiah


Pengetahuan Ilmiah
Yang membedakan manusia dengan makhluk lain adalah, akal. Manusia dibekali akal untuk berfikir. Berfikir adalah kegiatan mental yang menghasilkan pengetahuan. Pada dasarnya pengetahuan dibagi menjadi dua; pengetahuan ilmiah dan nonilmiah. Pengetahuan nonilmiah adalah pengetahuan yang didapat dari suatu pengalaman dan tidak dapat diuji.
Kebenarannya, kalau pun dapat dibuktikan harus melalui tahapan-tahapan keilmuan, misalkan: keampuhan suatu benda yang bisa memanggil roh halus. Sedangkan sesuatu yang dapat diuji kebenarannya maka termasuk dalam pengetahuan ilmiah, misalkan: manfaat oralit sebagai obat penyembuh diare, manfaat susu untuk memperbaiki kerusakan tulang.
Pengetahuan adalah khazanah kekayaan mental yang memperkaya kehidupan manusia, sebab pengetahuan adalah sumber jawaban terhadap berbagai macam pertanyaan di kehidupan manusia, pengalaman yang dirasakan oleh panca indra, diolah melalui akal.
Pengetahuan sifatnya spontan, subjektif, dan intuitif. Pengetahuan berkaitan dengan kebenaran dan informasi mengenai suatu realitas. Manusia mampu mengembangkan pengetahuan, sebab manusia mempunyai bahasa yang mampu mengkomunikasikan informasi dan jalan pikirannya, dan dapat mengembangkan pengetahuannya.

Pengetahuan memiliki ciri-ciri yang spesifik mengenai apa (ontologi), bagaimana (epistemologi) dan untuk apa (aksiologi). Ketiga ciri-ciri tersebut disusun sehingga menjadi ontologi ilmu berkaitan dengan epistemologi ilmu dan epistemologi ilmu akan berkaitan dengan aksiologi 
ilmu dan seterusnya.
Pengetahuan ilmiah atau pengetahuan sebagai ilmu diperlukan manusia untuk menawarkan berbagai kemudahan dalam mencari jawaban atas pertanyaan, maka diperlukan ketiga landasan. Persoalan yang dihadapi oleh epistemologi adalah dengan memperhitungkan aspek ontologi dan aksiologi mana yang cocok. Misalnya: apa yang menjadi penyebab daerah sering mengalami bencana tanah longsor?

Kita mengenal pengetahuan sebagai ilmu atau ilmu pengetahuan. Ilmu(sains) berasal dari bahasa 
latin Scientia yang berarti knowledge,adalah ilmu dipahami sebagai proses penyelidikan yang berdisiplin, yang memiliki tujuan untuk meramalkan dan memahami gejala-gejala yang terjadi; bisa berupa fenomena sosial atau pun fenomena-fenomena alam.

Pengetahuan ilmiah atau ilmu pengetahuan dibedakan menjadi:
1. Ilmu Pengetahuan Fisis-Kuantitatif
Adalah pengetahuan empiris, yang diperoleh melalui pengalaman pancaindra dan dilakukan memalui tahapan observasi dengan melakukan analisis dari data yang diperoleh dari fenomena empiris. Yang termasuk dalam kelompok Fisis-Kuantitatif adalah geologi, biologi, antropologi, sosiologi, komunikasi, ekonomi, psikologi dan lain sebagainya.
2. Ilmu Pengetahuan Formal-Kuantitatif
Adalah ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan cara melakukan analisis refleksi yaitu dengan cara mencari hubungan antara konsep-konsep. Yang termasuk dalam kelompok Formal-Kuantitatif adalah logika formal; matematika, fisika, kimia, dan lain sebagainya.
3. Ilmu Pengetahuan Metafisis-Substansial
Adalah ilmu pengetahuan filsafat, yaitu ilmu yang didapat dengan cara melakukan analisis refleksi berupa pemahaman, penafsiran, spekulasi, penilaian kritis dan logis rasional. Dengan mencari hakikat prinsip yang melandasi keberadaan dari keseluruhan yang nyata

Pengetahuan Non Ilmiah
Pengetahuan non ilmiah adalah serapan indera terhadap pengalaman hidup sehari-hari yang tidak perlu dan tidak mungkin diuji kebenarannya sehingga tidak dapat dikembangkan menjadi pengetahuan ilmiah.
Contoh Pengetahuan Non Ilmiah : 
Dilarang berdiri di tengah lapangan saat hujan.
Dilarang memakai baju berwarna hijau di pantai selatan.
Dilarang mengunakan payung di dalam rumah.



2 komentar:

  1. Masukkan komentar Anda...komplit.....betul adanya....yg susah adlh menyatukan atau mensinergikan semuanya...dan....jk bisa maka akan lahir satu pemahaman yg jauh melampaui batas akal/pemikiran.

    BalasHapus