Rabu, 25 April 2012

Kehidupan di Bumi


Awalnya planet kita ini, Bumi, merupakan sebuah bola raksasa yang panas dan bergolak, saking panasnya batu mencair sehingga terbentuklah samudra magma. Panas ini dihasilkan oleh tabrakan berkecepatan tinggi dari benda-benda luar angkasa.
Saat bumi mendingin, terbentuklah kerak tipis di permukaannya. Lapisan kerak itulah yang menjadi tempat manusia hidup. Setelah dingin, air yang tersimpan dalam batuan ikut mendingin dan mengembun. Lama-lama air yang mengembun itu menjadi lautan.
Umur bumi kita adalah 4,6 miliar tahun, umur yang sama dengan pembentukan tata surya. Batuan tertua yang pernah ditemukan oleh ahli geologi berumur 3,9 miliar tahun. Penentuan umur batuan menggunakan metode radiometri. Agak sulit menentukan umur bumi sebenarnya.
Di bawah kaki kita, terdapat batuan yang masih mencair yang kita sebut magma. Tempat keluarnya magma disebut gunung api. Sampai sekarang masih banyak gunung api yang aktif dan mengeluarkan magma. Dengan keluarnya magma dari dalam perut bumi maka terbentuk batuan baru. Itulah sebabnya umur bumi merupakan hasil perhitungan teoretis, aslinya kita tidak tahu pasti.
Munculnya Kehidupan
Pertanyaan tertua para ahli biologi bumi tentang sejarah bumi, mungkin, adalah kapan kehidupan pertama muncul dan bagaimana caranya?
Kehidupan pertama diperkirakan muncul sekitar 3 miliar tahun yang lalu berupa mahluk primitif bersel satu. Kehidupan berlangsung seperti itu sampai 2 miliar tahun berikutnya. Kemudian, tiba-tiba kehidupan mulai berkembang menjadi organisme multiselular yang mengisi lautan. Lalu, kehidupan kompleks mulai mengisi bumi.
Proses tiba-tiba itulah yang kemudian memunculkan teori penciptaan. Sementara sebagian ahli menyatakan bahwa kehidupan tidak tercipta tiba-tiba, melainkan dalam waktu yang lama; itulah pembentuk teorievolusi.
Penyelidikan Fosil
Para ahli tak punya cara lain untuk menentukan kapan kehidupan dimulai selain dengan memeriksa batuan. Batu yang telah menjadi fosil memberikan informasi cermat mengenai jenis-jenis mahluk hidup yang pernah menjelajahi planet ini. Informasi tersebut didapat dari kerangka fosil dengan cakar atau bentuk gigi tertentu.
Uniknya, banyak spesies nenek moyang kuno yang tidak berubah dari dulu sampai sekarang. Contohnya, ikan hiu yang tidak berubah sama sekali dan hutan-hutan prasejarah yang ditumbuhi tanaman tertentu.
Hal ini menunjukkan kemungkinan ada banyak yang tidak berubah sejak awal terjadinya kehidupan, bahkan saat terancam kepunahan massal, seperti tertabrak asteroid.
Dengan mempelajari catatan fosil, para ahli juga bisa menentukan perbedaan iklim masa lalu dengan masa sekarang dan dampaknya terhadap kehidupan. Misalnya, suatu lapisan es yang terbentuk bisa diketahui berasal dari zaman es.
Dari catatan fosil zaman es ditemukan bahwa spesies iklim hangat tidak bisa bertahan dan berganti menjadi spesies yang tahan terhadap dingin. Manusia adalah salah satu mahluk yang bertahan dari zaman es, sementara mammoth (dianggap sebagai nenek moyang gajah) yang berbulu justru punah.
Umur kehidupan juga diketahui dari mahluk hidup yang tertimbun. Mahluk hidup yang mati tersebut tertutup oleh lapisan yang lebih muda, begitu terus menerus. Makin dalam tertimbun, kemungkinan umurnya makin tua.
Mahluk yang terpadatkan oleh tekanan yang sangat besar menghasilkan bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam. Itulah sebabnya para ahli geologi mampu menemukan minyak bumi walaupun terkubur ratusan meter di bawah permukaan bumi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar